Wednesday, April 5, 2017

Melatih anak mandiri

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan cara melatih anak untuk mandiri. Sebenarnya anak tidak bias dipaksakan untuk memahami sesuatu selayaknya orang dewasa. Mereka masih terbatas dalam memahami atau menganalisa kondisi. Oleh karena itu cara melatih anak paling baik adalah dengan cara membiasakan, atau memberi perlakuan secara berulang.

Misalnya kita ingin anak mampu untuk buang air kecil sendiri, mulai dari buka celana buang air dan menyiram maka kita harus membiasakan anak untuk melakukan hal itu sendiri, lakukan secara berulang hingga anak benar-benar mampu buang air kecil sendiri di kamar mandi.

Contoh yang lain, kita ingin melatih anak agar tidak ngompol ketika tidur, maka mau tidak mau kita harus membiasakan anak untuk buang air kecil sebelum tidut. Lakukan secara berulang, sehingga membentuk kebiasaan pada anak tersebut. Awalnya kitalah yang membentuk kebiasaan.

Banyak sekali buku tentang pendidikan anak yang bisa di baca, tapi bacaan tanpa aplikasi tidak akan ada arti. Begitu jua dengan aplikasi tanpa ilmu akan membawa ke arah yang salah (sesat).

Pendidikan anak usia dini (PAUD) seyogyanya dilakukan di rumah, bukan di sekolah. Sebab dirumahlah awal dari dasar-dasar kehidupan social terjadi secara alamiah. Bebeda dengan di sekolah, lingkungan telah dikondisikan sedemikian rupa, sehingga bisa dikatakan bukan lagi pembentukan karakter secara alamiah.

Sesuatu yang alamiah cenderung akan bertahan lebih lama bila dibandingkan dengan keahlian yang didapat dengan paksaan (pengajaran). Kemandirian anak hanya bisa dibentuk dengan pembiasaan, jangan dengan paksaan.

Anak mandiri sudah pasti menjadi idaman semua orang tua, sebab dengan kemandirian anak, kita orang tua bisa lebih focus lagi kepada hal lain (bekerja misalnya) walaupun tanpa megurangi perhatian terhadap si anak.

Ini hanyalah tulisan pendek tentang kemandirian anak, kita orang tua harus sabar melatih anak hingga mereka dewasa. semoga bermanfaat.